KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat rahmat yang diberikan pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas yaitu membuat makalah yang berjudul “ Kunjungan situs sejarah Majalengka
“ untuk mengingat memorial di masa kami berkunjung ke situs-situs sejarah
Majalengka
Makalah
kami ini berisikan tentang kegiatan Kunjungan situs sejarah Majalengka yang
telah kami jalani pada hari Minggu tanggal 29 september yang lalu, yang kami
susun secara ringkas dan runtut. Namun kami menyadari bahwa makalah kami ini jauh
dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami mohon para
pembaca memberikan saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan, untuk itu
kami ucapkan selamat membaca dan semoga makalah
kami yang berjudul “ Kunjungan situs sejarah Majalengka “ bermanfaat bagi kita semua.
PENDAHULUAN
Atas berkah
rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat membuat makalah ini dan dengan
pertolongannya lah kami dapat mengikuti kunjungan situs sejarah Majalengka dengan
keadaan sehat wal afiat. Kami membuat makalah ini dalam rangka untuk memenuhi
tugas pendidikan pacasila dan kewarganegaraan
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar …………………………………………... 01
2. Pendahuluan……………………………………..……….. 02
3. Daftar Isi …………………………………………………. 02
4.
Sejarah Majalengka……………………………………..... 03
4. Kunjungan
situs sejarah majalengka
BAB I : -
Patilasan Nyi Rambut Kasih.……….......... 06
BAB II : - Sejarah dan Makam Pangeran Muhamad… 10
BAB III : - Makam Embah Badori/Nyi Siti Armilah… 13
BAB II : - Sejarah dan Makam Pangeran Muhamad… 10
BAB III : - Makam Embah Badori/Nyi Siti Armilah… 13
5. Penutup………………………………………………….. 16
SEJARAH MAJALENGKA
Pada abad ke-XV kawasan Majalengka sekarang, terdapat
beberapa kerajaan Hiundu, sekalipun tidak semua kerajaan tersebut sempat
meninggalkan data-data sejarah secara kuat. Adapun kerajaan yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
Kerajaan Rajagaluh
Kerajaan Rajagaluh terletak di kawasan Rajagaluh sekarang, saat itu dipegang
oleh Prabu Cakraningrat. Sampai sekarang belum terungkap lengkap bagaimana
sejarahnya asal muasalnya karena masih memerlukan waktu pengungkapannya.
Kerajaan Talaga
Kerajaan Talaga memang memiliki data-data tertulis sekalipun tidak terlalu
lengkap. Selain itu dilengkapi pula peninggalan kerajaan maupun situs-situs
yang dapat dibaca dan cerita rakyat masih terus hidup di kalangan masyarakat.
Kerajaan Talaga berdiri 1929 M, yaitu dari Batara Gunung Bitung (R. Syadewata).
Ia mempunyai anak bernama R. Darmasuci yang menjadi raja pertama, kemudian
diteruskan oleh puteranya bernama Sunan Talaga Manggung.
Darmasuci meneruskan ayahnya sebagai Rajaguru Budayasarwatiwada (Mahayana). Kerajaan
Hindu ini berlangsung sampai dengan Tahun 1530 ketika rajanya Parung Gangsa.
Pada masa Kerajaan Talaga, Islama sudah masuk Raja Parung Gangsa deberi gelar
oleh Sunan Gunung Jati, Pucuk Umum Talaga. Sekalipun demikian sejarah Talaga
ini belum terungkap lengkap.
Kerajaan Sindangkasih
Nama Sindangkasih dapat dipastikan diambil dari Mandala Sindangkasih yang pada
saat itu dijabat oleh Ki Ageng Surawijaya. Ki Gade Sindangkasih adalah ayah Nyi
Rambut Kasih atau Nyi Ambet Kasih.
Rambut Kasih adalah pendiri kerajaan kecil bercorak Hindu bernama Sindangkasih.
Sekalipun tidak meninggalkan data-data sejarah, tetapi masih banyak cerita
rakyat yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat. Menurut cerita
rakyat, Rambut Kasih adalah seorang pemberani, memiliki paras cantik, molek
berambut panjang , bijaksana, dan waspada permana tinggal.
Oleh karena itu, ia diperistri oleh Prabu SIliwangi Tahun 1482-1521 M. Ia juga
yang diperintah suaminya untuk pindah ke Pakuan dengan pengikut-pengikutnya dan
bala tentaranya. Nyi Rambut Kasih sangat memperhatikan kemakmuran rakyatnya
terutama dalam hal bercocok tanam sehingga tanahnya subur dan rakyatnya makmur.
Peninggalan Nyi Rambut Kasih yang masih utuh adalah Paniisan, mungkin dulunya
tempat ini adalah bekas padepokan, dan kemungkinan tempat menghilangnya Nyi
Rambut Kasih ketika ditemui Pangeran Muhammad yang disertai oleh ayahnya
Pangeran Panjunan.
Cerita Rakyat yang masih hidup dan berkembang di masyarakat bahwa hilangnya Nyi
Rambut Kasih bersamaan dengan hilangnya pohon-pohon maja di Kerajaan
Sindangkasih yang pada saat itu diperlukan oleh masyarakat Cirebon untuk ramuan
obat malaria yang sedang berkecamuk. Karena itu, langkanya pohon maja menjadi
asal-usul nama “Majalengka” yang berarti “majae langka” atau dalam Bahasa
Indonesia “Buah majanya tidak ada”. Padas sat itu pula terjadi pergantian pemimpin
atau raja di Majalengka dari nyi Rambut Kasih kepada Pangeran Muhammad.
Sekaligus nama Majalengka resmi dijadikan nama daerah pada Tahun 1490 M serta
berpindahnya kepercayaan masyarakat sekitar menjadi Islam.
BAB I
PATILASAN NYI RAMBUT KASIH
Nyi
Rambut Kasih adalah seorang ratu yang cantik dan sakti. Sebagian daerah
kekuasaannya berupa hutan yang di dalamnya ada pohon maja yang berkhasiat
menyembuhkan penyakit demam, dan pohon ini merupakan sejarah bagi masyarakat
Majalengka.
Pada
saat itu Cirebon diperintah oleh seorang ulama besar yaitu Syarif Hidayatullah.
Saat itu di Cirebon sedang berjangkit penyakit demam yang banyak menelan
korban. Untuk menyembuhkan wabah penyakit itu Syarif Hidayatullah mengutus
Pangeran Muhamad beserta istrinya Nyi Siti Armilah untuk mencari buah maja.
Suami istri ini mengemban misi untuk menyebarkan Agama Islam.
Nyi
Rambut Kasih seorang yang sangat berwibawa di mata masyarakatnya. Beliau
mengetahui kedatangan utusan dari Cirebon. Nyi Rambut Kasih tidak rela daerah
kekuasaannya dijamah begitu saja. Dengan kesaktiannya Beliau mencipta hutannya
tanpa pohon maja sebatangpun. Padahal sebelumnya banyak ditumbuhi pohon maja.
Pangeran Muhamad dengan istrinya tidak menemukan pohon maja sebatangpun di
daerah Sindang Kasih. Pada saat itulah Pangeran Muhamad mengatakan “ Majalangka
“ ( bahasa Cirebon yang artinya buah maja tidak ada ), konon kata ini sampai
sekarang menjadi Majalengka.
Petilasan
Nyi Rambut Kasih merupakan salah satu cagar budaya di Kabupaten Majalengka.
Tempat ini merupakan tempat yang dianggap tempat bersejarah bagi masyarakat
Majalengka, di tempat tersebut diyakini sebagai asal muasalnya sejarah
Majalengka, yakni tempat "ngahiang" Nyi Ratu Rambut Kasih.
Menurut Bpk.Saki (44, kuncen di sana, yang sejak tahun 2002 sampai sekarang dipercaya sebagai juru kunci tempat itu, petilasan ini merupakan cikal bakal lahirnya Majalengka yang dulunya bernama Sindang Kasih, yaitu dari legenda Ibu Rambut Kasih .
Menurut Bpk.Saki (44, kuncen di sana, yang sejak tahun 2002 sampai sekarang dipercaya sebagai juru kunci tempat itu, petilasan ini merupakan cikal bakal lahirnya Majalengka yang dulunya bernama Sindang Kasih, yaitu dari legenda Ibu Rambut Kasih .
Petilasan
Nyi Rambut Kasih berada di Blok Leuwilenggik Kelurahan Sindangkasih
Kec.Majalengka Kab.Majalengka, setiap harinya banyak dikunjungi peziarah dari
berbagai tempat, bahkan menurut Bpk.kuncen ada pula peziarah yang sampai menginap
sekitar 3 hari bahkan pun sampai berminggu-minggu.
Keunikan di petilasan ini, adalah terdapat tiga buah batu yang merupakan petilasan Ibu Ratu Kasih yaitu :
Keunikan di petilasan ini, adalah terdapat tiga buah batu yang merupakan petilasan Ibu Ratu Kasih yaitu :
batu
karancang bentuknya bulat dan bolong-bolong
batu mamiring yang bentuknya batu
terbelah 2
dan batu maninggur bentuknya seperti
akar karena nempel pada sebuah pohon yang rimbun yang merupakan tempat ritual.
Selain itu, ada sebuah sumur yang tak pernah kering namanya sumur
"cikahuripan" yang sekarang sudah dirubah menjadi bak kecil untuk
tempat wudu bagi orang yang ingin melaksanakan solat di tempat itu.
BAB II
SEJARAH DAN MAKAM
PANGERAN MUHAMMAD
1.SEJARAH
PANGERAN MUHAMMAD
Kerajaan ini berawal dari terjadinya penggantian pemimpin Cirebon Tahun 1479 M,
yaitu diangkatnya Sunan Gunung Jati sebagai Naradipa Padjadjaran menggantikan
Pangeran Pakungwati Cirebon. Kemuian, lama-kelamaan pengiriman upeti ke Galuh
dihentikan, kejadian ini menimbulkan kekecewaan bagi kerajaan Hindu lainnya
seperti Talaga dan Kuningan. Untuk mengantisipasi kejadian ini, Pangeran
Muhammad yang memiliki keahlian mendalang, dan disebut juga Pangeran Dalang
disertai ayahnya Pangeran Pnajunan ditugaskan oleh Sunan Gunung Jati untuk
menyebarkan ajaran Islam di kawasan Barat yang sekaligus merupakan benteng
pertahanan apabila Talaga mengadakan penyerangan. Sehingga dengan modal
kemampuan mendalang dan Pangeran Panjunan sebagai Ulama besar penyebaran ajaran
Islam di SIndangkasih tidak banyak hambatan.
Setelah Pangeran Muhammad menggantikan Rambut Kasih, berdirilah
pesantren-pesantren yang semakin amrak. Pada 1504 M Pangeran Muhammad
memperistri putri Sindangkasih seorang pemuka Agama Islam bernama Siti Armilah.
Siti Armilah sangat membantu usaha suaminya dalam menyebarkan ajaran Islam di
kawasan Majalengka sehingga memang lebih cepat penyebaran ajaran Islamnnua ke
daerah-daerah lainnya.
Dari Siti Armilah, Pangeran Muhammad memperoleh putera bernama Pangeran Santri
pada Tahun 1505 M. Pangeran Santri sangat cerdas dan tangkas sehingga pada 1530
M Pangeran Santri diangkat menjadi Raja Sumedang Larang yang berlokasi di
Dayeuh Luhur, Sumedang. Pangeran Muhammad meninggal pada 1546 M dan dimakamkan
di lereng Gunung Margatapa yang sekarang disebut Embah Badori.
2.
MAKAM PANGERAN MUHAMMAD
Saat ini banyak sekali orang
datang berziarah ke makam-makam, namun setiap orang yang datang berziarah
memiliki tujuan berbeda, ada yang datang untuk mendo’akan almarhum-
almarhumah (ahli kubur) agar diterima dan di ampuni dosanya, dan tidak sedikit
juga yang berziarah untuk meminta kekayaan, dimudahkan urusannya dan lain-lain.
Di
Majalengka, salah satu tempat wisata ziarah yang tersohor adalah makam Pangeran
Muhammad. Pangeran Muhammad sendiri adalah sosok panutan masyarakat yang
konon adalah pendiri Majalengka. “Orang yang datang kesini banyak tujuannya,
bahkan sampai menginap” ujar H. Iling yang merupakan kuncen makam tersebut.
Pangeran
Muhammad adalah utusan dari Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Beliau diutus
karena pada saat itu penduduk Crebon sedang sakit, dan hanya bisa
disembuhkan dengan buah maja yang terdapat di daerah barat. Atas dasar itu,
Pangeran Muhammad pergi dan mencari buah yang dimaksud ke daerah barat.
Di
lain tempat, Nyi Rambut Kasih yang tinggal di daerah yang dituju
mengetahui akan rencana kedatangan Pangeran Muhammad. Karena adanya
pertentangan kuat yang terjadi antara kaum muslim dengan non-muslim pada saat itu,
membuat Nyi Rambut Kasih yang berstatus non-muslim berpikir untuk
mencegah pangeran muhammad mendapatkan buah maja yang dicarinya. Sehingga
dengan kekuatan yang dimilikinya, dia menghilangkan semua buah maja yang ada di
daerah barat. Akibatnya, Pangeran Muhammad kembali ke Cirebon dan
memberitahukan bahwa buah maja yang dicari ternyata langka dan tidak ada sama
sekali. Akan tetapi, Pangeran Muhammad kembali mencarinya lagi,
hasilnya tetap saja tidak ditemukan. Beliau mencoba menemui Nyi Rambut Kasih,
tetapi ia justru memerintahkan Pangeran Muhammad untuk bertapa di Margatapa.
Beliau akhirnya bertapa disana, hingga beliau wafat buah maja itu tetap tidak
ada dan tidak dapat ditemukan. Oleh karenanya jadilah daerah barat itu
bernama “Majalengka” yang berarti maja yang langka. Itulah kiranya cerita
yang dipaparkan oleh H. Iling (53) dan istrinya Hj. Runi Siti Khasanah (50)
yang Berita5 temui dirumahnya.
Sampai
saat ini, masih ada orang-orang yang berziarah ke makam Pangeran Muhammad
untuk mendoakan almarhum dan mengenang silsilah dari Kabupaten Majalengka.
Selain itu juga karena tempatnya yang indah berada di kaki gunung, membuat
banyak anak-anak remaja yang bermain di sekitar komplek makam Pangeran Muhammad
ini. “Bahkan bupati juga rutin berziarah kesini” ujar pak kuncen.
BAB III
SEJARAH DAN MAKAM MBAH
BADORI
Di Majalengka, salah satu tempat
wisata ziarah yang tersohor adalah makam Pangeran Muhammad dan makam nyi siti
amilah. Pangeran Muhammad sendiri adalah sosok panutan masyarakat yang konon
adalah pendiri Majalengka dan nyi siti armilah adalah istri dari pangeran muhamad.
Makam nyi siti armilah berada di jln.siti armilah. Nyi siti
armilah adalah istri yang setia pada
suaminya ia ikut berusaha dalam mencari buah maja di sindangkasih dengan
suaminya pangeran Muhammad. Namun seusai di sindangkasih Pangeran Muhamad dan
Istrinya Nyi Siti Armilah bertekad untuk tidak kembali ke Cirebon. Beliau akan
terus melanjutkan pencariannya sambil menyebarkan Agama Islam.
Untuk
syiar Agama Islam Pangeran Muhamad menyuruh istrinya. Nyi Siti Armilah berusaha
keras untuk syiar Agama Islam di Kerajaan Sindang Kasih. Beliau berusaha
mengajak Nyi Rambut Kasih untuk memeluk Agama Islam. Namun Nyi Rambut Kasih
tetap teguh pada keyakinannya sampai suatu hari Beliau ngahiang ( dalam bahasa
Sunda artinya lenyap tanpa jejak ).
Akhirnya
Kerajaan Sindang Kasih masuk ke dalam kekuasaan Cirebon. Pangeran Muhamad wafat
dan dimakamkan di Margatapa, sedangkan Nyi Siti
Armilah dimakamkan di belakang pendopo yang sekarang dikenal makam Ki
Gedeng Badori.
Kesan dan pesan kami
Kesan : Selama kami melakukan kunjungan situs sejarah majalengka yaitu ke
tempat patilasan nyi rambut kasih,makam pangeran muhamad, dan makam embah
badori/nyi siti armilah, kami merasa senang dan lebih memperdalam lagi ilmu
sejarah kami tentang Asal usulnya Sejarah Majalengaka yang kini menjadi kota
kota kebanggaan kami.
Pesan : Semoga situs-situs sejarah majalengka menjadi pedoman bagi masyarakat
untuk mengingat akan Asal-usulnya kota Majalengka, dan semoga dengan ziarahnya
kami ke makam pangeran muhamad dan embah badori dapat membantu mengirimkan doa
untuk sang pejuang kota Majalengka. Amiin…………..
PENUTUP
Demikian yang dapat
kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.
Penulis banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.
Makasih kak, udah di Post, ini sangat membantu sekali untuk tambahan di makalah saya.
BalasHapusyour welcome..
BalasHapusBarusan main ke Margatapa, niatnya makan-makan disana, eh ternyata ada makam Pangeran Muhammad.
BalasHapusHatur nuhun blog ieu tos ngajelaskeun saha eta Pangeran Muhammad